Dampak Kekurangan Zat Besi Terhadap Tumbuh Kembang Anak

 

Dampak Kekurangan Zat Besi Terhadap Tumbuh Kembang Anak


Kekurangan Zat Besi menjadi Isu Nasional

Hai Ayah dan Bunda, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah anemia dan defisiensi zat besi. Anemia adalah kondisi medis dimana kadar Hemoglobin kurang dari normal. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan anemia, salah satunya adalah kekurangan zat besi (defisiensi zat besi). Ternyata kekurangan zat besi pada anak menjadi isu kesehatan nasional yang harus kita waspadai bersama. Menurut catatan Riset Kesehatan Dasar 2018 dari Kementrian Kesehatan 1 dari 3 anak Indonesia mengalami anemia dimana 50-60% disebabkan oleh kekurangan zat besi (defisiensi zat besi).

Jika tidak ditangani, kekurangan zat besi dapat membuat Generasi Emas Indonesia tidak tumbuh secara optimal dan menghambat mimpi bangsa untuk menjadi negara maju pada perayaan 100 tahun Indonesia di tahun 2045.

Sebagai seorang Ibu pasti langsung ketar-ketir dan khawatir apakah kebutuhan zat besi anak saya tercukupi?

Berdasarkan isu di atas, Danone Specialized Nutrition (SN) ingin mendorong pemahaman masyarakat yang lebih mendalam terkait kekurangan zat besi serta nutrisi yang dibutuhkan untuk mencegah kondisi tersebut pada anak dengan mengadakan webinar pada tanggal 17 Desember 2020 yang bertajuk “Kekurangan Zat Besi Sebagai Isu Kesehatan Nasional di Indonesia dan Dampaknya Terhadap Kemajuan Anak Generasi Maju” yang di isi oleh beberapa Narasumber yang ahli dalam bidangnya, yaitu :

  • Arif Mujahidin, Corporate Communications Director Danone Indonesia

  • dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, M.Gizi, SpGK., Spesialis Gizi dan Ketua Departemen Ilmu Gizi FK UI

  • Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Psi., Psikolog Anak dan Keluarga

  • Alyssa Soebandono, Selebriti dan Bunda 2 Anak

  • Tya Ariestya, Selebriti dan Bunda 2 Anak

Tercapai atau tidaknya mimpi bangsa terkait Generasi Emas 2045 tersebut ditentukan oleh kualitas anak-anak yang saat ini masih balita. Sayangnya, satu dari tiga balita Indonesia, yang nantinya akan menjadi penggerak generasi maju, berisiko menghadapi tantangan tumbuh kembang yang bersifat permanen akibat dari kekurangan zat besi. Sehingga, dapat menghambat upaya untuk berprestasi bagi negeri,” ujar Corporate Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin.

Memastikan bahwa setiap anak Indonesia terpenuhi haknya untuk maju dan berprestasi merupakan tanggung jawab kita bersama. Untuk itu, Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia ingin mengajak orang tua untuk bisa memberikan perhatian khusus dalam memastikan kebutuhan harian gizi anak, termasuk zat besi, telah terpenuhi dan terserap dengan baik,” tambah Arif.


Anemia Defisiensi Besi dan Efeknya terhadap kesehatan

Zat besi pada anak berperan penting dalam tumbuh kembang agar dapat mengoptimalkan 5 potensi prestasi yang ada pada anak generasi maju. Fungsi utama zat besi adalah mengantarkan oksigen dari paru-paru untuk digunakan oleh bagian-bagian dalam tubuh anak. Tanpa zat besi, organ-organ tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup sehingga menyebabkan gangguan tumbuh kembang anak baik secara kognitif, fisik, hingga sosial. Kekurangan zat besi adalah kondisi ketika kadar ketersediaan zat besi dalam tubuh lebih sedikit dari kebutuhan harian.

Dokter Nurul Ratna Mutu Manikam, M. Gizi, SpGK menjelaskan bahwa kebutuhan zat besi anak harus dipenuhi di masa penting pertumbuhannya, dari usia 6 bulan sampai 3 tahun. Karena di periode ini, kebutuhan gizi anak meningkat dan mengalami pertumbuhan yang cepat. Menurut riset tercatat jumlah penderita anemia di Indonesia meningkat pada ibu hamil dengan persentase 84,6% terjadi pada ibu hamil usia 15-24 tahun dan anak-anak di bawah usia 5 tahun dimana 50-60% terjadi karena kekurangan zat besi.


Kondisi Balita Anemia di Indonesia
Kondisi Balita Anemia di Indonesia

Sebagai orangtua pasti bertanya-tanya, apa saja sih ciri-ciri anak kekurangan zat besi. Ciri-cirinya sebagai berikut :

1. Tidak nafsu makan

2. Kulit pucat

3. Anak menjadi pemurung atau kurang aktif

4. Lemah dan lesu

5. Berat badan tidak bertambah atau sulit naik

Penyebab kekurangan zat besi pada balita adalah sebagai berikut :

Terlambat memperkenalkan MPASI

Pola konsumsi kurang asupan protein, terutama sumber protein hewani

Kurang konsumsi fortifikasi zat besi dalam makanan dan formula pertumbuhan

Pemberian suplemen zat besi tidak sesuai indikasi

Tidak patuh minum suplementasi

Penyerapan zat besi tidak optimal


Lalu apa saja sih dampak kekurangan zat besi pada ibu hamil dan anak-anak.

Dampak kekurangan zat besi pada ibu hamil :

Kelahiran prematur

BB lahir anak rendah

Mudah lelah, letih, lesu

Komplikasi pendarahan saat persalinan

Keluhan pada jantung dan pembuluh darah

Pembesaran otot jantung

Dampak kekurangan zat besi terhadap tumbuh kembang anak, bisa terjadi dalam jangka pendek dan jangka panjang.

Jangka pendek :

Menurunnya kognitif/kecerdasan (IQ)

Menurunnya fungsi otak (atensi, pendengaran, visual). Anak menjadi kurang responsif

Menurunnya fungsi motorik

Dampak jangka panjang terjadi ketika anak memasuki usia sekolah, yaitu :

Menurunnya performa di sekolah (kemampuan berhitung, membaca, menulis dan bahasa kurang)

Perubahan atensi dan sosial karena kurang tanggap terhadap lingkungan sekitar

Perubahan perilaku (kurang aktif bergerak, kurang atensi, kurang responsif, tidak ceria, dan mudah lelah)


Optimalkan Tumbuh Kembang Anak

Psikolog Anak dan Keluarga Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si. turut menjelaskan, “Kekurangan zat besi tidak hanya memiliki dampak bagi pertumbuhan, tetapi juga pada perkembangan anak. Kondisi ini menghambat kemampuan anak untuk berkonsentrasi. Padahal jika konsentrasi tidak optimal, maka daya tangkap anak menurun, daya ingatnya kurang optimal, dan rentan mengalami masalah kognitif lain seperti kesulitan menganalisa dan mengambil kesimpulan, sulit memecahkan masalah, dan kurang kreatif.”

Perkembangan anak terdiri dari 3 aspek:

1. Aspek kognitif – bahasa : anak dapat berpikir cepat

2. Emosi – sosial : Percaya diri, aktif bersosialisasi dan tangguh

3. Fisik – Motorik : Tumbuh tinggi


Ketiga aspek ini mendukung perkembangan 5 potensi prestasi anak generasi maju, yaitu:

1. Berpikir Cepat : Kemampuan anak untuk mengolah sesuatu informasi secara mendalam, kritis, cerdas dan kreatif.

2. Percaya diri : Keyakinan anak tentang kemampuan dirinya, bukan tentang kesukaan tampil di depan orang lain.

3. Aktif Bersosialisasi : Kemampuan berinteraksi dengan orang lain dengan menampilkan keterampilan sosialnya.

4. Tangguh : Kemampuan anak untuk mengatasi stress pada situasi menantang.

5. Tumbuh Tinggi : Perkembangan tubuh menjadi tinggi, sigap, fleksibel, luwes, lincah dan terampil.


Kekurangan zat besi juga dapat menimbulkan dampak pada psikologis anak, di antaranya yaitu:

Tumbuh kembang terhambat

Kualitas tidur bermasalah

Mudah marah

Kecerdasan tidak optimal

Resiko lebih besar alami masalah kesehatan mental


Hal ini akan membuat 5 Potensi Prestasi tidk dapat tercapai secara optimal. Psikolog Anna menjelaskan agar tumbuh kembang anak berkembang optimal kuncinya ada 2 yaitu Penuhi nutrisi yang lengkap dan lakukan stimulasi yang tepat, keduanya harus berjalan beriringan.


Kekhawatiran Ibu Terhadap Dampak Kekurangan Zat Besi

Setiap Ibu pasti berusaha memberikan yang terbaik untuk memenuhi asupan nutrisi anak-anak. Namun selalu ada kekhawatiran, asupan nutrisi yang diberikan belum cukup memenuhi, khususnya dalam memberikan makanan kaya zat besi.

Hal ini diungkapkan oleh Alyssa Soebandono, seorang aktris dan juga ibu dari 2 anak. “Saya mengamati secara langsung bagaimana anak berjuang untuk tetap berkonsentrasi ketika belajar, terutama untuk anak-anak saya yang sudah memasuki usia sekolah. Dengan situasi pembelajaran jarak jauh (PJJ), tantangan anak jadi lebih berat lagi. Maka dari itu, saya selalu mendampingi Rendra dan Malik ketika belajar untuk membantu mereka tetap berkonsentrasi. Selain itu, saya juga berusaha menyediakan asupan gizi yang cukup, dan memastikan tidak ada tanda-tanda awal kekurangan zat besi pada mereka. Saya bersyukur dengan menjaga asupan gizi dan pendampingan yang penuh perhatian, Rendra dan Malik tetap dapat terus belajar aktif dan memenuhi rasa ingin tahunya meskipun tidak ada kegiatan tatap muka dengan guru dan teman-teman sekolahnya.”

Kekhawatiran serupa diungkapkan oleh Tya Ariestya, seorang aktris dan juga ibu dari 2 anak. “Bagi anak-anak saya yang masih berusia 4 tahun dan 1,5 tahun, ternyata masalah gizi seperti kekurangan zat besi dapat menjadi salah satu penyebab anak lebih pemurung dan pendiam di rumah. Padahal, orang tua pasti mengharapkan anaknya tumbuh sehat, supel, dan punya banyak teman. Memberikan Kanaka dan Kalundra makanan dengan gizi seimbang dan mengajak mereka untuk bermain bersama menjadi kiat saya untuk memastikan mereka dapat berkembang dengan baik”.


Upaya Pencegahan Kekurangan Zat Besi Pada Anak

Tentunya tidak ada orangtua yang ingin anaknya terkena dampak kekurangan zat besi dalam jangka pendek dan jangka panjang. Sebelum terjadi, hal ini bisa dicegah dengan beberapa upaya sebagai berikut :

  • Melakukan uji saring pemeriksaan HB

  • Konsumsi makanan sumber zat besi. Bahan makanan sumber zat besi diantaranya protein hewani, kacang-kacangan, sayuran hijau, kuning telur, seafood dan biji-bijian.

  • Konsumsi makanan fortifikasi

  • Memperhatikan asupan Vitamin C untuk anak agar penyerapan zat besi yang lebih optimal

  • Memberikan suplemen Zat Besi untuk anak sesuai dosis yang dianjurkan dokter


Danone Specialized Nutrition Indonesia

Untuk mengurangi kekhawatiran orangtua terhadap kekurangan zat besi pada anak. Danone Specialized Nutrition Indonesia menyediakan sebuah platform daring untuk membantu orang tua bisa melakukan tes risiko terjadinya kekurangan zat besi pada si Kecil melalui fitur di dalam situs www.generasimaju.co.id. Pada situs ini, orang tua juga dapat menemukan serangkaian artikel terkait topik nutrisi termasuk kekurangan zat besi dan bagaimana cara mengatasinya, serta berbagai artikel mengenai tips untuk mendukung anak menjadi Anak Generasi Maju. Semoga upaya-upaya pencegahan kekurangan zat besi yang sudah kita lakukan bisa melahirkan Anak Generasi Maju 2045.

#SemangatGenerasiMaju #ironCuntukGenerasiMaju


Komentar

  1. Noted mom.. informatif banget..

    BalasHapus
  2. Kalau dipikir-pikir kadang remeh gitu ya, sehingga banyak yang nggak ngeh, ternyata dampak kekurangan zat besi pada anak itu luar biasa loh, kasian juga anak kalau jadi lemot gara-gara kurangnya zat besi terutama di masa pertumbuhannya ya.

    Hal ini wajib banget diperhatikan bahkan oleh calon ibu deh :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya bener mba Rey, hal yang sering disepelekan justru ternyata hal paling penting buat tumbuh kembang si kecil ya

      Hapus
  3. HB saya dulu waktu hamil sempat 8.5 waktu masuk 7 bulan, langsung diresepkan zat besi dan rutin makan buah naga sama hati ayam/sapi. Alhamdulillah, sebelum lahiran di cek sudah naik jd 13. Hehe..

    Selain khawatir perdarahan dan harus transfusi saat melahirkan, khawatir sama tumbang bayi'y..

    Sempet takut juga waktu anak saya ada masa GTM, takut ADB. Sampai cek lab k dsa dan ternyata masih normal. Cuma harus nyari menu yg pas aja buat si bocah. Fyuh~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Effortsnya seorang ibu ya mba. Dari hamil sampe anak besar pasti ada aja kekhawatirannya. semoga sehat selalu mba ima

      Hapus
  4. Tanpa zat besi, organ-organ tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup sehingga menyebabkan gangguan tumbuh kembang anak baik secara kognitif, fisik, hingga sosial.

    Setiap ortu kudu concern dgn pemenuhan zat besi pada anak ya.
    Karena fatal akibatnya kalo terabaikan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ternyata sepenting itu ya peran zat besi bagi tumbuh kembang. Hal ini bener-bener harus digalakkan sampe ke pelosok

      Hapus
  5. Perlu banget dicatat bahwa pemenuhan kebutuhan zat besi ini harus diberikan sejak 1000 hari pertama kehidupan si anak. Jadi sejak masih di dalam kandungan, bukan hanya sejak lahir ke dunia. Jika sejak 1000 HPK terpenuhi, ke depannya akan lebih mudah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mba wiwin, penting banget memenuhi nutrisi di masa golden age

      Hapus
  6. Saya suka banget kalau Danone ngadain webinar kayak gini.. sangat sangat aplikatif dan bermanfaat materinya.Apalagi kalau ada ibu Psikolog Nina ( Anna Surti Ariani ) duh, penjelasannya dari A sampai Z bikin nggak mau berkedip saking takut kelewatan..

    Saya kmrin ikut nonton webinar ini via you tube, mbak.. alhamdulillah bisa baca ulasannya disini... ternyata zat besi penting banget kan untuk tumbuh kembang anak.. kayaknya saya harus banyak melakukan koreksi karena anak sudah diatas usia balita dan efek-efek kekurangan zat besi yang disebutkan banyak yang kejadian di anak saya,, hikss....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangat Mba Novri, bisa dimulai dengan screening awal HB mba. lalu memberikan suplemen dan makanan kaya zat besi. Semoga anak-anak kita sehat selalu ya mba

      Hapus
  7. Kadang aku terlalu cuek ga perhatiin zat besi yg tepat asupannya untuk anak, ternyata zat besi merupakan sesuatu yang utama yang harus jug diperhatikan ya , baru tau setelah baca penjabarannya di sini❤️

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mom Muti, bener sekali mom zat besi ternyata berperan penting dalam tumbang anak. bisa dimulai dengan memperbaiki asupan makanan si kecil

      Hapus
  8. Sering diabaikan. Padahal zat besi salah satu zat penting dalam tubuh. Kekurangan zat besi dampaknya fatal juga. Kadang gak paham juga zat besi bisa didapat dari mana. Informatif sekali artikel ini. Apa lagi ada web khusus generasi maju dot com memfasilitasi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar sekali Mom Deris, semoga para calon ibu baru dan ibu yang baru melahirkan menyadari hal ini ya

      Hapus
  9. Anakku menggunakan zat besi tambahan mom, karena memang sepenting itu apalagi untuk ibu hamil dan anak kecil. Thank you sharingnyaa, jadi makin ngerti tentang zat besi.

    BalasHapus
  10. Saat melahirkan anak ke tiga, baru tau kalau Hb saya di bawah 9.
    Alhamdulillaah anak saya tumbuh sehat. Membaca posting ini jadi reminder saya untuk memberi asupan lebih kaya zat besi buat anak-anak. Karena berarti saat hamil dulu ada kekurangan.
    Thank you mbak informasinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama mba Amalia. Bisa dimulai dengan memprbaiki asupan makanan kaya zat besi dan stimulasinya. semoga sehat selalu mba Amalia :)

      Hapus
  11. Baru tau banget kalau kekurangan zat besi ternyata bisa berdampak ke psikologis anak, jadi ga bisa dianggap sepele yaa mba nutrisi yg dikonsumsi anak2 setiap hari, insightful sekali artikelnya mba :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngerinya ya mba kalo lihat dampak jangka panjangnya. Semoga Mba Ajeng dan anak-anak sehat selalu :)

      Hapus
  12. Dampaknya luar biasa banget yaaa :) semoga dengan banyak artikel seperti ini bisa menambah awarness terhadap zat besi

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener mom nita, semoga makin banyak calon ibu dan ibu baru yang concern tentang asupan zat besi

      Hapus
  13. Zat besi penting bgt bagi pertumbuhan anak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ternya memang benar sepenting itu ya mom. Semoga Mom izza dan zura sehat selalu :)

      Hapus
  14. Walau kadang tidak terlalu kita perhatikan, ternyata kekurangan zat besi signifikan banget ya mempengaruhi tumbuh kembang anak. Segitu dahsyatnya efek kekurangan zat besi yang bikin anak jadi kekurangan oksigen dalam tubuh.

    BalasHapus
  15. pemenuhan zat besi ini sering abai karena ga umum ya mbak. senangnya kalau banyak publikasi seperti ini jadi edukasi buat masyarakat

    BalasHapus
  16. Kekurangan zat besi pada anak bisa bahaya juga ya ternyata. Semoga dengan edukasi seperti ini makin banyak ibu yang aware dengan ADB apalagi dengan adanya situs dari danone yang bisa membantu ibu melakukan tes risiko terjadinya kekurangan zat besi pada si Kecil.

    BalasHapus
  17. Sedari awal memang sudah diingatkan untuk memenuhi standar gizi pada masa awal MPASI. Semua kebutuhan nutrisi anak harus disediakan dalam 1 piring itu. Ya jadi ada karbo, prohe, prona, vitamin, mineral. Tapi semakin kesini, apalagi saya mbak irma, kadang kalau sudah capek urusan domestik, masalah nutrisi anak itu lupa, masak telur ya telur mata sapi aja, iya mana ada kandungan vitaminnya kalau gitu coba. Tapi dengan tulisan sperti tulisan mbak irma, diingatkan kembali untuk memantau nutrisi asupan anak. Terima kasih mbak irma

    BalasHapus
  18. Memang peran zat besi penting banget buat ibu hamil dan kehidupan anak di 1000 hari pertama. Makanya pas hamil biasanya dikasih tambahan suplemen zat besi untuk mengantisipasi kekurangan zat besi pada ibu dan bayi

    BalasHapus
  19. Zat besi berperan penting banget ya buat tubuh. Edukasi semacam ini bagus sekali jadi kaum perempuan dan ibu jadi sadar dan paham pentingnya zat besi. Lalu berupaya memenuhi kebutuhan gizi itu. Terima kasih sudah berbagi pengetahuan.

    BalasHapus
  20. Kekurangan zat besi ternyata merupakan masalah yang serius karena berpengaruh pada tumbuh kembang dan kecerdasan anak ya.

    BalasHapus
  21. Dampak psikologis pada anak jika kekurangan zat besi itu yang cukup berbahaya menurutku. Semoga anak2 kita sehat lahir batin ya dengan emmenuhi semua kebutuhan nutrisinya termasuk zat besi.

    BalasHapus
  22. Anak pertama ku dulu sempet terindikasi kurang zat besi. Karena ASI ekslusif dan dari sayanya kemungkinan kurang zat besi sehingga ASInya kurang berkualitas.
    Memang zat besi ini penting banget ngga cuma buat anak tapi juga buat calon ibu, ibu hamil, ibu menyusui supaya perkembangan anak optimal.

    BalasHapus
  23. Danone membuat aku tersadar bahwa pentingnya asupan zat besi ini amat penting bagi tubuh meski jumlah yang dibutuhkan tidak banyak.
    Semoga anak-anak tumbuh sehat sejak awal kehamilan dan cerdas.

    BalasHapus
  24. Anak pertamaku sempat susah banget naik BB-nya. Sempat kepikiran juga sih kurang zat besi. Akhirnya kutambahin suplemen biar BB-nya naik

    BalasHapus
  25. Anak" kadang susah makan, orang tua harus lebih perhatian pada gizi anak.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer